JAKARTA - Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menegaskan bahwa industri modest fashion Indonesia menempati posisi pertama di dunia. Pernyataan ini disampaikan saat Opening Ceremony Jakarta Modest Fashion Week 2026 di Kuningan, Jakarta Selatan.
Menurut laporan State of the Global Islamic Economy 2025, Indonesia berhasil mengungguli Malaysia, Italia, Turkiye, dan Singapura. Padahal, pada 2021 Indonesia masih menempati posisi ketiga di sektor ini, menandakan lonjakan signifikan dalam kurun empat tahun.
UMKM sebagai Motor Pertumbuhan
Budi Santoso menekankan peran penting pelaku UMKM dalam mendorong daya saing industri. Kreativitas dan inovasi dari UMKM menjadi kunci lonjakan modest fashion Indonesia ke pasar global.
Program UMKM Bisa Ekspor yang dijalankan Kementerian Perdagangan memberikan wadah bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Program ini memungkinkan mereka memperluas jaringan bisnis hingga ke pasar internasional.
Ekspansi Pasar Global
Sepanjang Januari–Oktober 2025, program UMKM Bisa Ekspor tercatat melakukan 542 kegiatan business matching yang melibatkan 1.049 UMKM. Salah satu produk yang paling diminati adalah modest fashion dengan pembeli dari Inggris, Afrika Selatan, Meksiko, Malaysia, dan Singapura.
Tak hanya volume ekspor, nilai ekspor sektor fesyen juga meningkat sebesar 4,56 persen dibanding tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan antusiasme pelaku usaha lokal menembus pasar global semakin tinggi.
Peran Event dan Media Digital
Budi menyoroti peran penting acara fesyen dan media digital dalam memperluas pengaruh modest fashion Indonesia. Event seperti Jakarta Modest Fashion Week membantu memperkenalkan karya desainer lokal yang menggabungkan budaya, spiritualitas, dan inovasi modern.
Media sosial dan platform lokapasar juga mempercepat akses pasar serta meningkatkan minat pembeli mancanegara. Dukungan ini membuat kesadaran publik terhadap modest fashion nasional terus meningkat.
Fokus Kualitas untuk Daya Saing
Menteri Budi menegaskan bahwa kualitas produk menjadi faktor kunci agar industri Indonesia bertahan di pasar global. Produk dalam negeri hanya bisa diminati banyak orang jika desain dan kualitasnya terus ditingkatkan.
“Kami tidak sekadar mendorong masyarakat untuk memakai produk lokal, tapi juga mendorong UMKM meningkatkan kualitas produk agar tidak mengecewakan,” ujarnya. Hal ini menegaskan bahwa keberhasilan global harus diimbangi penguatan ekosistem industri fesyen.
Kolaborasi untuk Masa Depan
Penguatan industri modest fashion juga memerlukan dukungan lintas sektor, seperti pembiayaan, pelatihan, dan promosi internasional. Dengan kolaborasi yang solid, Indonesia diyakini bisa mempertahankan posisinya sebagai pusat modest fashion dunia.
Kesuksesan ini menandai transformasi besar industri fesyen Indonesia, yang kini tidak hanya mengandalkan pasar domestik. Modest fashion menjadi kekuatan baru yang mampu bersaing di tingkat global sekaligus mendorong UMKM lokal lebih profesional.
Indonesia dan Modest Fashion Global
Indonesia kini menjadi pemimpin global dalam industri modest fashion berkat inovasi dan kreativitas UMKM. Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga potensi budaya dan desain lokal yang semakin dikenal dunia.
Dengan dukungan event, media digital, dan kualitas produk yang terjaga, Indonesia diproyeksikan mempertahankan posisi puncak di pasar modest fashion internasional. Transformasi ini sekaligus menegaskan bahwa fesyen Indonesia mampu bersaing di kancah global dengan identitas budaya yang kuat.